Bagi saya, kalau alasan penolakannya jelas, saya tidak terlalu kecewa. Bahkan berterima kasih karena diberitahu kenapa naskah saya ditolak. Karena niatnya adalah bekerja sama membuat bacaan yang menarik dan bermutu bagi pembaca, saya menghargai sekali waktu, tenaga, energi yang terpakai dari para redaksi/penerbit yang profesional dalam mengolah naskah saya. Misalnya dari majalah BRAVO!, CLEO, SEKAR atau penerbit Erlangga dan beberapa editor penerbitan yang dengan sabar mendukung karya saya walau karya saya tidak jadi diterbitkan. Apapun nasib karya saya , tetap, terima kasih banyak bagi mbak-mbak dan mas-mas ini.
Yang bagi saya mengesalkan adalah jika naskah saya didiamkan saja oleh penerbit. Ditolak tidak, dikabari tidak, apalagi diberi penjelasan. Dan biasanya setelah bertanya-tanya tentang kabar naskah berkali-kali dan tetap tidak ada kabar, saya sudah malas menghubungi mereka. Lebih baik energinya saya fokuskan ke penerbit lain yang lebih profesional. Apalagi jika belakangan, ketahuan, kalau artikel saya jadi diterbitkan oleh majalah yang selama ini tidak mengirim kabar apa-apa. Bukan cuma masalah tidak mendapat honornya yang membuat kesal, tapi masalah etika yang saya gemaskan. Di masa komunikasi semudah sekarang, satu e-mail pendek rasanya cukup untuk mengatakan, naskah Anda akan diterbitkan di edisi sekian. Satu kalimat cukup. Bagaimana dengan penerbit luar? Saya hanya tahu dari 4 negara (jerman/ austria/ amerika/ inggris) yang pernah saya coba kirimi naskah. Negara-negara lainnya saya belum pernah mencoba. Yang sudah-sudah pengalaman saya, kalau naskahnya diterima, biasanya e-mailnya pendek. (Ya itu tadi, isinya „cuma“: naskah Anda akan diterbitkan di edisi sekian, terima kasih) Kalau naskahnya ditolak, e-mailnya panjang, tidak jarang dari chef redaktur langsung. Contohnya dari majalah keluarga terbesar di Jerman. vielen Dank für Ihren Entwurf. Leider können wir ihn so nicht verwenden, da unsere Beiträge ausschließlich von einem festen Stamm an Autor/innen und Expert/innen verfasst werden. Wir werden dieses wichtige Thema allerdings aufgreifen; für Ihre Anregung möchte ich Ihnen ganz herzlich danken. Viele Grüße aus Freiburg im Breisgau und Ihnen und Ihrer Familie weiterhin alles Gute! Chefredakteur familie&co/baby&co (Terjemahan bebas : terima kasih banyak untuk karya Anda. Sayang sekali kami tidak dapat menggunakannya, karena semua artikel kami hanya dibuat oleh team redaktur dan team ahli kami. Walau begitu, tema yang Anda buat sangat penting dan segera akan kami pakai di edisi berikutnya. Untuk itu kami mengucapkan banyak terima kasih atas masukan dari Anda. Salam sejahtera dari Freiburg im Breisgau – nama kota – bagi Anda dan keluarga.) Akhir kata, bukan untuk membela diri lho hehehe, untuk masalah tolak-menolak ini, saya sendiri tidak yakin apa benar ada pengarang yang seumur hidupnya belum pernah ditolak. Karena banyak redaksi suatu majalah (yang pekerjaan resminya ya membuat artikel majalah) yang artikelnya ditolak sang boss. Atau pengarang tetap suatu penerbit yang naskahnya masih perlu di rombak/tulis ulang/re-write/apapun istilahnya. Jadi? Tetap semangat walau ditolak. Ingat kalimat bijak ini: Others can stop you temporarily, you are the only one who can do it permanently. (Terjemahan bebas: Banyak hal dapat menyetop kamu sementara, tapi hanya kamu yang dapat menyetop dirimu sendiri selamanya)
0 Comments
|
Let's write!
A collection of Q&A about the writing world (in Indonesian Language). Will be posted periodically, one theme per month. Archives
August 2019
Categories |